Sitar, alat musik petik tradisional dari India, memiliki pesona yang tak hanya memikat telinga, tetapi juga jiwa. Dikenal dengan suara yang dalam dan resonan, sitar telah menjadi salah satu simbol penting dalam musik klasik India dan budaya India secara keseluruhan. Review alat musik dengan bentuk yang unik dan teknik bermain yang khas, sitar tidak hanya memainkan peran utama dalam musik tradisional India, tetapi juga memiliki pengaruh yang luas dalam perkembangan musik dunia.
Asal-usul Sitar
Sitar adalah alat musik petik yang berasal dari anak benua India dan telah ada sejak ribuan tahun lalu. Asal usul sitar diyakini berasal dari alat musik Persia kuno bernama setar, yang artinya “tiga senar”. Namun, seiring dengan penyebaran budaya dan pertukaran seni antara Persia dan India, sitar berkembang menjadi alat musik yang lebih besar dan lebih kompleks, dengan jumlah senar yang lebih banyak dan bentuk yang berbeda.
Sitar menjadi instrumen penting dalam musik klasik India sejak abad ke-16, terutama dalam tradisi Hindustani (musik klasik utara India). Alat musik ini mulai dikenal secara luas berkat kontribusi dari para musisi besar seperti Ustad Vilayat Khan dan Ravi Shankar yang memperkenalkan sitar ke dunia internasional pada abad ke-20.
Struktur dan Desain Sitar
Sitar memiliki bentuk yang sangat khas dan mudah dikenali. Alat musik ini terdiri dari beberapa komponen utama:
- Body (Tubuh)
Tubuh sitar terbuat dari labu atau kayu yang besar dan berbentuk seperti sebuah resonator, berfungsi untuk memperkuat suara yang dihasilkan oleh senar. Bagian bawah tubuh sitar biasanya dilapisi dengan kulit tipis, yang memberikan kualitas suara yang khas. - Neck (Leher)
Leher sitar panjang dan ramping, berfungsi sebagai tempat di mana senar-senar dipasang. Leher sitar juga dilengkapi dengan fret yang terbuat dari logam, yang tidak tetap seperti pada gitar, tetapi dapat dipindah-pindah untuk memungkinkan perubahan nada. - Strings (Senar)
Sitar memiliki banyak senar, yang biasanya terdiri dari 7 hingga 13 senar. Senar ini terbagi menjadi dua jenis: senar melodi yang dipetik untuk memainkan melodi utama, dan senar simpatetik yang tidak dipetik, tetapi berfungsi untuk memberikan resonansi dan memperkaya suara sitar. Senar simpatetik ini adalah salah satu alasan mengapa sitar memiliki suara yang begitu khas dan resonan. - Pegs (Pasak Senar)
Pasak senar terletak di bagian leher sitar dan digunakan untuk menyesuaikan ketegangan senar, serta menyetem alat musik agar menghasilkan nada yang diinginkan.
Teknik Bermain Sitar
Memainkan sitar tidak semudah memetik gitar atau alat musik petik lainnya. Teknik bermain sitar memerlukan keterampilan dan latihan yang sangat mendalam. Beberapa teknik dasar yang digunakan dalam memainkan sitar antara lain:
- Plectrum atau Mizrab
Pemain sitar menggunakan alat kecil yang disebut mizrab untuk memetik senar. Mizrab adalah plectrum yang terbuat dari logam atau plastik, yang dikenakan di jari telunjuk tangan kanan pemain. - Gaya Memetik dan Menggesek
Dalam permainan sitar, pemain sering menggabungkan petikan langsung dengan gesekan atau gerakan jari di atas senar untuk menciptakan nuansa yang berbeda. Gerakan ini memungkinkan terjadinya perubahan dinamis dalam musik, mulai dari lembut hingga keras, serta memunculkan nuansa vibrato yang khas. - Jhala dan Alap
Alap adalah bagian awal dari komposisi yang dimainkan secara bebas dan tidak terikat pada tempo, bertujuan untuk mempersiapkan suasana sebelum musik yang lebih ritmis dimulai. Sementara itu, Jhala adalah bagian yang lebih cepat dan dinamis, di mana pemain sitar menunjukkan keterampilan teknik dalam memainkan senar dengan cepat, menciptakan aransemen melodi yang lebih intens. - Resonansi Senar Simpatetik
Salah satu elemen unik dari sitar adalah penggunaan senar simpatetik, yang memungkinkan sitar menghasilkan suara yang lebih penuh dan kaya. Senar simpatetik ini tidak dipetik, tetapi bergetar karena resonansi dari senar utama, menciptakan efek suara yang menggema dan mendalam.
Sitar dalam Musik Klasik India
Sitar memainkan peran utama dalam musik klasik India, khususnya dalam tradisi Hindustani yang berkembang di wilayah utara India. Musik klasik India sangat bergantung pada dua elemen utama: raga dan tala.
- Raga adalah sistem melodi yang terdiri dari skala nada yang digunakan untuk membangun suasana atau emosi tertentu. Setiap raga memiliki aturan khusus tentang bagaimana melodi harus dimainkan, dan waktu serta cara penyajian raga sangat penting untuk menciptakan efek yang diinginkan.
- Tala adalah sistem irama yang terdiri dari pola-pola ketukan yang diulang. Pada musik sitar, tala memberikan struktur ritmik yang memungkinkan improvisasi, yang menjadi salah satu ciri khas musik klasik India.
Sitar, bersama dengan tabla (alat musik perkusi) dan alat musik lainnya, memainkan peran penting dalam komposisi dhrupad dan khayal—dua bentuk utama dalam musik klasik India. Improvisasi adalah aspek yang sangat penting dalam musik klasik India, dan sitar memainkan peran besar dalam hal ini, memungkinkan musisi untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam batas-batas yang ditentukan oleh raga dan tala.
Sitar dalam Musik Global
Sitar tidak hanya dikenal di India, tetapi juga telah mendunia. Pengaruh sitar dalam musik global sangat besar, terutama setelah masuknya sitar ke dalam genre musik Barat pada abad ke-20. Salah satu momen paling terkenal adalah ketika musisi legendaris, George Harrison dari The Beatles, mulai mempelajari sitar dan menggunakannya dalam beberapa lagu mereka, seperti “Norwegian Wood”. Ini membantu memperkenalkan sitar ke khalayak internasional dan menginspirasi banyak musisi Barat untuk mengeksplorasi musik India.
Selain itu, sitar juga dipakai dalam berbagai genre musik dunia, mulai dari jazz, musik rock, hingga musik elektronik. Banyak musisi kontemporer yang memadukan sitar dengan alat musik modern untuk menciptakan kombinasi suara yang unik. Sebagai contoh, musisi seperti Ravi Shankar, Anoushka Shankar (putri Ravi Shankar), dan John McLaughlin telah berkolaborasi dalam proyek-proyek musik yang menggabungkan sitar dengan jazz, musik fusion, dan musik dunia.
Keindahan dan kedalaman suara sitar mampu membawa pendengarnya ke dalam pengalaman spiritual yang mendalam, bahkan bagi mereka yang tidak mengenal musik klasik India. Sitar bukan hanya alat musik; ia adalah medium yang menghubungkan dua budaya, menyatukan tradisi India dengan dunia musik global yang lebih luas.
Kesimpulan
Sitar adalah lebih dari sekadar alat musik. Ia merupakan pintu gerbang ke dalam tradisi spiritual dan budaya India yang mendalam, dengan suara yang tak hanya mengalun, tetapi juga menyentuh jiwa. Dengan teknik permainan yang rumit dan melodi yang penuh perasaan, sitar tetap menjadi instrumen yang tak tergantikan dalam musik klasik India, sekaligus memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan musik global. Dari panggung konser internasional hingga studio rekaman, sitar terus menyebarkan melodi spiritualnya kepada dunia, menjadikan setiap nada yang dihasilkan penuh makna dan keindahan.